Berikut 8 Arsitek Indonesia Yang Terkenal Di mata Dunia
1. RIDWAN KAMIL
Siapa yang tak kenal Ridwan Kamil, Walikota Bandung yang terkenal dengan karyanya. Ridwan Kamil menempuh pendiidikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung 1990-1995. Lalu di lanjutkan dengan Master of Urban Design University of California, Berkeley 1999-2001. Setelah lulus S2 dari University of California, Ridwan Kamil melanjutkan pekerjaan sebagai arsitek di Amerika Serikat. Sebelumnya Ridwan Kamil memulai kariernya di Amerika setelah lulus S1, tetapi hanya berkisar empat bulan ia pun berhenti kerja dikarenakan terkena dampak krisis moneter yang melanda negaranya Indonesia. Dia bertahan di Amerika, sebelum akhirnya mendapatkan beasiswa di University of California. Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil part time waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke negaranya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, desain dan arsitektur .
2. FREDRICH S. SILABAN
Bangunan masjid terbesar di Asia Tenggara itu dirancang olehnya melalui sebuah sayembara dan karyanya itu menjadi monumen toleransi di Indonesia.Fredrich S Silaban, karya-karyanya menghiasi ibukota Jakarta. Siapa yang tidak kenal Monumen Nasional, Gelora Senayan dan tentunya yang paling membangakan adalah Masjid Istiqlal. Mengapa? Karena Masjid terbesar di Indonesia dirancang oleh seorang Kristen. Ia menyelesaikan pendidikan formal di H.I.S. Narumonda, Tapanuli tahun 1927, Koningen Wilhelmina School (K.W.S.) di Jakarta pada tahun 1931, dan Academic van Bouwkunst Amsterdam, Belanda pada tahun 1950. Selain Masjid Istiqlal, Monumen Nasional menjadi hasil rancanganya setelah Soekarno memerintahkannya merancang ulang hasil sayembara sebelumnya.
3. Y.B MANGUNWIJAYA PR.
Arsitek Y.B MANGUNWIJAYA PR merupakan arsitek paling terkenal di indonesia karena sumbanganya tidak hanya terbatas pada arsitektur namun juga meresap ke dalam ingatan dan jiwa kita. Dalam bidang arsitektur sendiri lulusan Teknik Arsitektur ITB, 1959 dan Rheinisch Westfaelische Technische Hochschule, Aachen, Jerman, 1966, ini dijuluki sebagai bapak arsitektur modern indonesia. Karyanya yang terkenal adalah Bentara Budaya Jakarta, berbagai gereja dan kawasan pemukiman Kali Code.
Ia juga seorang sastrawan yang menghasilkan karya-karya yang dipuji tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Sebut saja Burung-burung Manyar dan Roro Mendut. Romo juga sangat peduli mengenai pendidikan dan mendirikan Yayasan Dinamika Edukasi Dasar, yayasan pendidikan untuk anak miskin dan terlantar.
4. IR. CIPUTRA
Ir. Ciputra adalah seorang insinyur dan pengusaha di Indonesia. Ia terkenal sebagai pengusaha properti yang sukses, antara lain pada Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Selain itu ia juga dikenal sebagai seorang filantropis, dan berkiprah di bidang pendidikan dengan mengembangkan sekolah dan Universitas Ciputra. dikenal bukan karena karya-karyanya tapi karena kesuksesan usahanya, pandangan hidupnya dan sumbangannya untuk kemajuan kewirausahaan Indonesia. Ia menyelesaikan pendidikan arsiteknya tahun 1960 di ITB. Ciputra lebih dikenal atas pengabdiannya dalam bidang kewirausahaan, terutama di bidang Properti. Bisnis Ciputra yang paling berkembang pesat salah satunya adalah Ciputra Group. Saat krisis moneter melanda Indonesia sekitar tahun 1997 grup usahanya terlilit utang dan mengalami kemunduran namun saat ini telah bangkit dan kembali melakukan usaha di Indonesia dan luar negeri.
5. ACHMAD NOEMAN
Arsitek satu ini terkenal sebagai Maestro Arsitektur Masjid Indonesia. Sudah banyak karyanya seperti Masjid Salman ITB, Masjid Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki, Masjid at-Tin Jakarta, Masjid Islamic Center Jakarta, Masjid Soeharto di Bosnia dan Masjid Syekh Yusuf di Cape Town, Afrika Selatan. Namun karyanya yang melambungkan namanya adalah Masjid Salman di ITB, masjid ini berdiri gagah tanpa kubahnya. Dalam merancang masjid ia berprinsip bahwa barisan shalat tidak boleh terpotong sehingga dalam desain masjidnya tidak ada kolom di dalam bangunan masjid. Ia merupakan salah satu pendiri IAI (Ikatan Arsitek Indonesia).
6. HAN AWAL
Han Awal merupakan arsitek yang ikut berkontribusi dalam pembangunan Gedung Museum Arsip Nasional (pemugaran). Han dikenal sebagai arsitek pemugaran (konservationis) bangunan-bangunan tua, karya pemugarannya meliputi Gereja Katedral Jakarta, Gedung Arsip, Gedung Bank Indonesia Jakarta Kota dan Gereja Immanuel. Banyak yang tahu gedung arsip nasional, salah satu gedung kebanggaan Indonesia. Namun, belum banyak yang tahu siapa salah satu arsitek yang ada di balik pembangunan gedung tersebut. Han menyelesaikan pendidikannya dari pendidikan arsitek di Technische Hoogeschool di Delft, Belanda dan kemudian Technische Universitat, Berlin Barat, dan lulus tahun 1960. Dalam karirnya, Untuk sumbangannya di bidang budaya ini ia mendapatkan penghargaan rofesor AA Teeuw, guru besar kajian budaya Indonesia di Universitas Leiden, Belanda. Penghargaa itu diberikan dua tahun sekali sejak 1992 kepada warga Indonesia atau Belanda yang dinilai berjasa meningkatkan hubungan kebudayaan kedua negara
7. HENDRA HADIPRANA
Arsitek Hendra Hadipranaterkenal karyanya berada di Hong-Kong: Ramayana Galleries Hotel Hilton dan Bank Niaga Indonesia. Selain itu karyanya juga meliputi hotel-hotel di Indonesia, klienya termasuk keluarga dekat Soeharto. Karya paling barunya yang bisa dilihat adalah Gedung Universitas Bina Nusantara dan Bandara di Kalimantan Timur. Bersekolah di Akademie Minerva Afdeling Architektuur, Groningen, Negeri Belanda, arsitek satu ini kemudian mendirikan Hendra Hadiprana Architech and Interior Design.
8. SOEJODI WIRJOATMOJO
Soejodi Wirjoatmodjo merupakan seorang arsitek berbakat yang memenangkan sayembara untuk desain gedung MPR/DPR tersebut (dahulu gedung Conefo (Conference of the New Emerging Forces)). Ia merupakan arsitek lulusan ITB dan mengenyam pendidikan arsitek melalui beasiswa di Perancis di Ecole Superieure National des Beaux Arts, Paris dan Hoogeschool, Delft, Belanda. Karya-karyanya antara lain Gedung Sekretariat ASEAN, Gedung Kedubes Prancis di Jakarta, Gedung Konsulat Indonesia di Beograd, Gedung KBRI di Kuala Lumpur, dan Stasiun PLTA di Karang Kates, Jawa Timur. Selain itu, Soejoedi turut merancang masterplan tata kota Kotamadya Pontianak, Kalbar, masterplan daerah pariwisata Nusa Dua, Bali, dan masterplan pengembangan pariwisata Jawa Tengah. Warisannya adalah membawa bentuk arsitektur non-tradisional sebagai inspirasi arsitek-arsitek muda, rancangannya memberikan ruang interaksi sosial tanpa mengorbankan lingkungan sekitar.
sumber :
youtube.com
sumber :
kompas.com
No comments:
Post a Comment